Article Detail

KEJUJURAN, KEDISIPLINAN DAN CINTA LINGKUNGAN

Kejujuran

 Menurut JB. Mangunwijaya (1992), lembaga pendidikan merupakan institusi sosial yang sangat menentukan kemajuan dan peradaban bangsa. Nilai kejujuran merupakan salah satu nilai humanitas yang penting dimiliki setiap siswa sebagai agen perubahan di dalam usahanya membangun negara yang maju. Kemajuan suatu negara tidak hanya dapat dilihat dari kemajuan teknologi namun juga dengan menempatkan nilai humanitas tersebut pada spektrum yang paling utama. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menumbuhkan  minat siswa untuk cinta kepada kejujuran, bukan mentalitas jalan pintas. sebagai contoh, menyontek adalah salah satu jalan pintas yang diambil seorang siswa untuk mendapatkan angka yang baik dalam suatu mata pelajaran. Hal ini tentunya mengabaikan nilai kejujuran dalam diri siswa tersebut dan siswa tersebut belajar bahwa untuk mencapai sesuatu akan dilakukan dengan cara apapun yakni cara yang tidak jujur. Inilah yang menjadi salah satu dasar mengapa Kejujuran menjadi nilai penting dalam pembentukan pribadi siswa yang berkualitas.

 

Kedisiplinan

Kedisplinan adalah perilaku atau sikap mentaati peraturan atau tata tertib yang berlaku. Apabila tata tertib atau peraturan tersebut diberlakukan di sekolah berati kedisiplinan dimaksudkan perilaku mentaati aturan yang berlaku di sekolah. Dengan berbekal sikap disiplin yang ada pada diri seorang anak akan berpengaruh terhadap aspek kepribadian anak yang positif lainnya. Aturan yang diterapkan kepada anak akan membatasi anak untuk bisa menahan diri dan tidak bersifat impulsive. Anak akan belajar bahwa tidak semua keinginan-keinginannya itu selalu bisa terpenuhi, mengingat apa yang menjadi keinginannya selalu ada batasnya. Anak juga akan memiliki komitmen atas apa yang dilakukannya, taat pada aturan dan tidak bersikap semaunya sendiri.

 

Cinta Lingkungan

Global Warming telah menjadi sebuah fenomena dalam kehidupan sekarang ini. Kita tidak bisa menutup mata bahwa bumi tercinta kita ini sedang terancam kelestariannya. Untuk itu diperlukan langkah konkret, salah satunya dengan konsep Green Lifestyle. Green Lifestyle lebih menitikberatkan kepada kepedulian kita kepada bumi tercinta ini. Sebuah gaya hidup yang benar-benar menjadikan bumi ini sebagai “partner” kita dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sebagai “Objek” eksploitasi untuk memenuhi kebutuhan hidup kita.

Program Go Green School

Program Go Green Scholl, merupakan program yayasan yang dicanangankan dari tahun 2011 – 2012. Ada beberapa harapan yang diinginkan oleh yayasan Tarakanita. Menjadikan sekolah merupakan "pioner" untuk membentuk generasi muda yang peduli terhadap kehidupan khususnya bersahabat dengan alam.

Untuk menindak lanjuti program Go Green School tersebut SMP Tarakanita 5 mempunyai beberapa kendala antara lain, halaman yang sangat sempit hampir semua halaman di beton. Sangat minim area yang berupa tanah. Sebagian besar lapangan dipakai untuk fasilitas olah raga. Penghijauan  hanya memanfaatkan teras samping dari bangunan (risplang) yang tersedia. Bertanam  untuk penghijauan hanya bisa menggunakan pot. Ada beberapa pilihan dalam bertanam antara lain dengan memanfaatkan pot gantung yang diletakkan secara vertikal di pagar sekeliling lapangan . Pot gantung bisa dari pralon yang  bisa dibuat sendiri. Adapun tujuan dibuat tersebut antara lain siswa bisa secara nyata melakukan menanam, memelihara, dan panen. Juga menumbuhkan semangat untuk melakukan penelitian dan pengamatan, rasa ingin tahu. Jenis  tanaman yang ditanam yaitu  sayur-sayuran hortikultura, yang masa tanam tidak terlalu lama dan sosok tanaman tidak besar. Tanaman hasil bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Contoh : sawi, kangkung, tomat, dll.

Cara kerjanya dengan melibatkan beberapa guru mata pelajaran antara lain : PLKJ, BIOLOGI, AGAMA, PKN. Menanam merupakan gerakan sayang akan lingkungan. Yang mengurangi dampak global warming, ini ada kaitannya dengan mata pelajaran biologi dalam pengelolaan lingkungan. Proses tumbuh bisa merupakan kegiatan yang dapat dilihat dari penelitian, pengamatan, percobaan ( kinerja ilmiah). Menanam adalah memelihara ciptaan Tuhan yang mana ini merupakan pelajaran agama. Melalui menanam kita bisa melihat keagungan Tuhan. Misteri kehidupan, yang terjadi dengan melihat pertumbuhannya. Menanam merupakan kepekaan terhadap lingkungan kota Jakarta yang ada di sekitar kita. Melalui menanam akan tercipta adanya udara yang bersih dan lingkungan yang segar. Kegiatan menanam bisa dimulai dari sekarang akhir Agustus dengan harapan tanaman sudah memperlihatkan hasil pada bulan Oktober, Nopember.

Kertas :
Penghematan kertas merupakan penghematan terhadap bahan baku yang berupa kayu atau batang tanaman.
Penghematan kertas dijadikan kebiasaan (life skill) bagi anak-anak dalam masa pertumbuhannnya sehingga anak-anak menjadi generasi yang peduli lingkungan,kreatif dan tidak konsumtif. Merupakan suatu yang memprihatinkan akan penggunaan tissue oleh para siswa yang mana mereka tidak memikirkan kertas/tissu berasal dari kayu. Mereka memakai dengan sangat boros. Mereka merasa bisa membeli dan harganya  murah. Jarang ditemukan siswa yang membawa sapu tangan. Ini sudah menjadi budaya. Bisa ditengok ke belakang, jaman dulu kita menggunakan sapu tangan (ada lagunya). Sungguh mengherankan.....
Ada usulan untuk menggunakan sapu tangan atau handuk di sekolah sebagai pengganti tissue. Hal ini dalam rangka penghematan kayu/tanaman.

Mendaur ulang kertas. Pembelajaran yang sungguh baik untuk anak-anak selain mereka tahu akan irit kertas juga untuk mengajari mereka kreativitas. Kertas daur ulang ciba mereka pakai untuk karya tangan atau untuk tugas. Mading dll

Pemakaina listrik...
Maatikan lampu, kipas angin dan AC bila tidak digunakan ( Gerak Sadar Lingkungan, pemerhati ekologi, Ikatan Biarawati Seluruh Indonesia), SMP Tarakanita menindaklanjuti dengan beberapa usulan antara lain :

Menyalakan AC setelah perwalian, kira2 pukul 7.00, sedangkan sekolah dimulai pukul 06.30. pertimbangan akan hal ini adalah suhu udara di luar masih  sejuk sehingga keadaan masih kondusif untuk belajar. Ada beberapa hal yang bisa disampaikan ke anak, antara lain  anak merasakan indahnya dan sejuknya udara pagi, terjadi sirkulasi udara dalam ruangan. Dan penghematan bahan listrik energi untuk dunia. Demikian juga pada saat pulang sekolah, guru mengingatkan anak untuk membantu mematikan AC yang ada di kelasnya. Sering ditemukan AC masih menyala sedang kelas dalam keadaan yang kosong. Ini ada beberapa hal perlu diperhatikan, antara lain... kerjasama antara guru, siswa, pembantu pelaksana (pp). Kepedulian ini perlu dibangun............

Menurut teori yang ada, menggunakan pendingin udara secara berlebihan dapat berbahaya bagi kesehatan. Sebab, bisa menimbulkan berbagai gejala seperti sakit kepala, dehidrasi
atau kulit cepat kering dan muncul bintik-bintik atau iritasi pada kulit.
Selain itu, udara segar yang masuk ke ruangan AC memudahkan bakteri dan berbagai bibit penyakit lain bisa menetap dan berkembang biak sehingga berisiko menghinggapi orang-orang
didalam ruangan itu. Dan sesuai fakta yang ada, pendingin ruangan (AC) merupakan salah satu faktor yang terbesar dalam meningkatkan efek global warming.

Kantin:
Melarang kantin menggunakan sterofoam, karena bahan ini selain membuat kanker juga sulit diuraikan oleh alam. Pemakian piring, kertas, atau daun lebih dianjurkan dan tidak lupa juga kebersihan.

Nah.. jadi sudah jelaskan, kesimpulannya penghijauan sangat penting bagi kehidupan manusia dan penting juga bagi sekolah kita. Karena dapat memperindah serta menyejukan udara di sekitar. Maka mulai dari sekarang terapkan penghijauan di sekolah kita, kurangi pemakaian listrik, kurangi faktor-faktor yang dapat memperburuk efek global warming. Kebiasaan ini dibangun untuk menjadikan "BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN DAN GAYA HIDUP DI SMP TARAKANITA 5".

KEJUJURAN, KEDISIPLINAN DAN CINTA LINGKUNGAN

Kejujuran

 Menurut JB. Mangunwijaya (1992), lembaga pendidikan merupakan institusi sosial yang sangat menentukan kemajuan dan peradaban bangsa. Nilai kejujuran merupakan salah satu nilai humanitas yang penting dimiliki setiap siswa sebagai agen perubahan di dalam usahanya membangun negara yang maju. Kemajuan suatu negara tidak hanya dapat dilihat dari kemajuan teknologi namun juga dengan menempatkan nilai humanitas tersebut pada spektrum yang paling utama. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menumbuhkan  minat siswa untuk cinta kepada kejujuran, bukan mentalitas jalan pintas. sebagai contoh, menyontek adalah salah satu jalan pintas yang diambil seorang siswa untuk mendapatkan angka yang baik dalam suatu mata pelajaran. Hal ini tentunya mengabaikan nilai kejujuran dalam diri siswa tersebut dan siswa tersebut belajar bahwa untuk mencapai sesuatu akan dilakukan dengan cara apapun yakni cara yang tidak jujur. Inilah yang menjadi salah satu dasar mengapa Kejujuran menjadi nilai penting dalam pembentukan pribadi siswa yang berkualitas.

 

Kedisiplinan

Kedisplinan adalah perilaku atau sikap mentaati peraturan atau tata tertib yang berlaku. Apabila tata tertib atau peraturan tersebut diberlakukan di sekolah berati kedisiplinan dimaksudkan perilaku mentaati aturan yang berlaku di sekolah. Dengan berbekal sikap disiplin yang ada pada diri seorang anak akan berpengaruh terhadap aspek kepribadian anak yang positif lainnya. Aturan yang diterapkan kepada anak akan membatasi anak untuk bisa menahan diri dan tidak bersifat impulsive. Anak akan belajar bahwa tidak semua keinginan-keinginannya itu selalu bisa terpenuhi, mengingat apa yang menjadi keinginannya selalu ada batasnya. Anak juga akan memiliki komitmen atas apa yang dilakukannya, taat pada aturan dan tidak bersikap semaunya sendiri.

 

Cinta Lingkungan

Global Warming telah menjadi sebuah fenomena dalam kehidupan sekarang ini. Kita tidak bisa menutup mata bahwa bumi tercinta kita ini sedang terancam kelestariannya. Untuk itu diperlukan langkah konkret, salah satunya dengan konsep Green Lifestyle. Green Lifestyle lebih menitikberatkan kepada kepedulian kita kepada bumi tercinta ini. Sebuah gaya hidup yang benar-benar menjadikan bumi ini sebagai “partner” kita dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sebagai “Objek” eksploitasi untuk memenuhi kebutuhan hidup kita.

Program Go Green School

Program Go Green Scholl, merupakan program yayasan yang dicanangankan dari tahun 2011 – 2012. Ada beberapa harapan yang diinginkan oleh yayasan Tarakanita. Menjadikan sekolah merupakan "pioner" untuk membentuk generasi muda yang peduli terhadap kehidupan khususnya bersahabat dengan alam.

Untuk menindak lanjuti program Go Green School tersebut SMP Tarakanita 5 mempunyai beberapa kendala antara lain, halaman yang sangat sempit hampir semua halaman di beton. Sangat minim area yang berupa tanah. Sebagian besar lapangan dipakai untuk fasilitas olah raga. Penghijauan  hanya memanfaatkan teras samping dari bangunan (risplang) yang tersedia. Bertanam  untuk penghijauan hanya bisa menggunakan pot. Ada beberapa pilihan dalam bertanam antara lain dengan memanfaatkan pot gantung yang diletakkan secara vertikal di pagar sekeliling lapangan . Pot gantung bisa dari pralon yang  bisa dibuat sendiri. Adapun tujuan dibuat tersebut antara lain siswa bisa secara nyata melakukan menanam, memelihara, dan panen. Juga menumbuhkan semangat untuk melakukan penelitian dan pengamatan, rasa ingin tahu. Jenis  tanaman yang ditanam yaitu  sayur-sayuran hortikultura, yang masa tanam tidak terlalu lama dan sosok tanaman tidak besar. Tanaman hasil bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Contoh : sawi, kangkung, tomat, dll.

Cara kerjanya dengan melibatkan beberapa guru mata pelajaran antara lain : PLKJ, BIOLOGI, AGAMA, PKN. Menanam merupakan gerakan sayang akan lingkungan. Yang mengurangi dampak global warming, ini ada kaitannya dengan mata pelajaran biologi dalam pengelolaan lingkungan. Proses tumbuh bisa merupakan kegiatan yang dapat dilihat dari penelitian, pengamatan, percobaan ( kinerja ilmiah). Menanam adalah memelihara ciptaan Tuhan yang mana ini merupakan pelajaran agama. Melalui menanam kita bisa melihat keagungan Tuhan. Misteri kehidupan, yang terjadi dengan melihat pertumbuhannya. Menanam merupakan kepekaan terhadap lingkungan kota Jakarta yang ada di sekitar kita. Melalui menanam akan tercipta adanya udara yang bersih dan lingkungan yang segar. Kegiatan menanam bisa dimulai dari sekarang akhir Agustus dengan harapan tanaman sudah memperlihatkan hasil pada bulan Oktober, Nopember.

Kertas :
Penghematan kertas merupakan penghematan terhadap bahan baku yang berupa kayu atau batang tanaman.
Penghematan kertas dijadikan kebiasaan (life skill) bagi anak-anak dalam masa pertumbuhannnya sehingga anak-anak menjadi generasi yang peduli lingkungan,kreatif dan tidak konsumtif. Merupakan suatu yang memprihatinkan akan penggunaan tissue oleh para siswa yang mana mereka tidak memikirkan kertas/tissu berasal dari kayu. Mereka memakai dengan sangat boros. Mereka merasa bisa membeli dan harganya  murah. Jarang ditemukan siswa yang membawa sapu tangan. Ini sudah menjadi budaya. Bisa ditengok ke belakang, jaman dulu kita menggunakan sapu tangan (ada lagunya). Sungguh mengherankan.....
Ada usulan untuk menggunakan sapu tangan atau handuk di sekolah sebagai pengganti tissue. Hal ini dalam rangka penghematan kayu/tanaman.

Mendaur ulang kertas. Pembelajaran yang sungguh baik untuk anak-anak selain mereka tahu akan irit kertas juga untuk mengajari mereka kreativitas. Kertas daur ulang ciba mereka pakai untuk karya tangan atau untuk tugas. Mading dll

Pemakaina listrik...
Maatikan lampu, kipas angin dan AC bila tidak digunakan ( Gerak Sadar Lingkungan, pemerhati ekologi, Ikatan Biarawati Seluruh Indonesia), SMP Tarakanita menindaklanjuti dengan beberapa usulan antara lain :

Menyalakan AC setelah perwalian, kira2 pukul 7.00, sedangkan sekolah dimulai pukul 06.30. pertimbangan akan hal ini adalah suhu udara di luar masih  sejuk sehingga keadaan masih kondusif untuk belajar. Ada beberapa hal yang bisa disampaikan ke anak, antara lain  anak merasakan indahnya dan sejuknya udara pagi, terjadi sirkulasi udara dalam ruangan. Dan penghematan bahan listrik energi untuk dunia. Demikian juga pada saat pulang sekolah, guru mengingatkan anak untuk membantu mematikan AC yang ada di kelasnya. Sering ditemukan AC masih menyala sedang kelas dalam keadaan yang kosong. Ini ada beberapa hal perlu diperhatikan, antara lain... kerjasama antara guru, siswa, pembantu pelaksana (pp). Kepedulian ini perlu dibangun............

Menurut teori yang ada, menggunakan pendingin udara secara berlebihan dapat berbahaya bagi kesehatan. Sebab, bisa menimbulkan berbagai gejala seperti sakit kepala, dehidrasi
atau kulit cepat kering dan muncul bintik-bintik atau iritasi pada kulit.
Selain itu, udara segar yang masuk ke ruangan AC memudahkan bakteri dan berbagai bibit penyakit lain bisa menetap dan berkembang biak sehingga berisiko menghinggapi orang-orang
didalam ruangan itu. Dan sesuai fakta yang ada, pendingin ruangan (AC) merupakan salah satu faktor yang terbesar dalam meningkatkan efek global warming.

Kantin:
Melarang kantin menggunakan sterofoam, karena bahan ini selain membuat kanker juga sulit diuraikan oleh alam. Pemakian piring, kertas, atau daun lebih dianjurkan dan tidak lupa juga kebersihan.

Nah.. jadi sudah jelaskan, kesimpulannya penghijauan sangat penting bagi kehidupan manusia dan penting juga bagi sekolah kita. Karena dapat memperindah serta menyejukan udara di sekitar. Maka mulai dari sekarang terapkan penghijauan di sekolah kita, kurangi pemakaian listrik, kurangi faktor-faktor yang dapat memperburuk efek global warming. Kebiasaan ini dibangun untuk menjadikan "BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN DAN GAYA HIDUP DI SMP TARAKANITA 5".
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment