Article Detail
REKOLEKSI KELAS VIII Raih Kesuksesan dengan Kreativitas Diri
Bersama Bapak A. Firmandes Titiari dan Aegidius Sunusmo dari tim TMS (Tyas Militia Study) para siswa/i diajak untuk melihat esensi rekoleksi yang dikaitkan dengan komunitas di sekitar dirinya, seperti teman, guru, dan orang tua. Melihat setiap ‘keping’ pengalaman hidup, baik sedih, senang, haru, duka, dan bahagia menjadi bagian perenungan akan makna rekoleksi yang siswa/i rasakan. Dinamika tak hanya berhenti pada memahami pengalaman diri semata, para siswa diajak untuk melihat video inspiratif dan bernyanyi bersama untuk belajar membangun suatu komunitas yang akrab dan menyenangkan. Goresan cerita di buku mereka menggambarkan ungkapan layaknya di buku harian tempat mereka mencurahkan seluruh pengalaman baik maupun buruk yang mereka pernah rasakan dan berikan dari ataupun kepada teman, guru, dan orang tua.
Pada sesi pertengahan hingga akhir, para siswa semakin diajak terbuka sebagai pribadi kreatif. Dinamika dengan menggunakan ‘pancingan’ goresan bentuk atau pun gambar untuk membuka daya kreativitas yang mereka miliki. Wajah ceria, sedikit bingung, mau mencoba, dan bersemangat menambahkan goresan setiap goresan untuk menghasilkan gambar yang berbeda dari yang lain, sungguh wujud gambaran pribadi yang mau terbuka dengan daya kreatifnya.
Dinamika dengan kelompok kecil, dimana saling berdiskusi dengan pikiran kreatif untuk membuat sarang dari koran sebagai alas bagi telur yang dilempar dari ketinggian agar tidak pecah, menjadi permainan inspiratif diakhir sesi rekoleksi ini. Ada beberapa kelompok yang kecewa karena tak berhasil mendaratkan telur tersebut secara mulus. Namun ada pula 3 kelompok yang berhasil membuat sarang dari koran yang begitu baik dan kreatif, sehingga pondasinya mampu membuat telur mulus jatuh ke tanah tanpa pecah.
Seluruh dinamika rekoleksi dinikmati para siswa dengan rasa senang, terbuka, dan bahagia. Mereka memperoleh pelajaran yang begitu bermakna akan pentingnya sebuah pengalaman hidup, pentingnya suatu kreativitas untuk berani berbeda, dan pentingnya belajar dari orang lain. Semoga seluruh rangkaian cerita rekoleksi ini, beserta nilai yang mereka peroleh sungguh terukir dalam setiap semangat hidup yang mereka jalani, mulai hari ini dan seterusnya! (KJ)
Pada sesi pertengahan hingga akhir, para siswa semakin diajak terbuka sebagai pribadi kreatif. Dinamika dengan menggunakan ‘pancingan’ goresan bentuk atau pun gambar untuk membuka daya kreativitas yang mereka miliki. Wajah ceria, sedikit bingung, mau mencoba, dan bersemangat menambahkan goresan setiap goresan untuk menghasilkan gambar yang berbeda dari yang lain, sungguh wujud gambaran pribadi yang mau terbuka dengan daya kreatifnya.
Dinamika dengan kelompok kecil, dimana saling berdiskusi dengan pikiran kreatif untuk membuat sarang dari koran sebagai alas bagi telur yang dilempar dari ketinggian agar tidak pecah, menjadi permainan inspiratif diakhir sesi rekoleksi ini. Ada beberapa kelompok yang kecewa karena tak berhasil mendaratkan telur tersebut secara mulus. Namun ada pula 3 kelompok yang berhasil membuat sarang dari koran yang begitu baik dan kreatif, sehingga pondasinya mampu membuat telur mulus jatuh ke tanah tanpa pecah.
Seluruh dinamika rekoleksi dinikmati para siswa dengan rasa senang, terbuka, dan bahagia. Mereka memperoleh pelajaran yang begitu bermakna akan pentingnya sebuah pengalaman hidup, pentingnya suatu kreativitas untuk berani berbeda, dan pentingnya belajar dari orang lain. Semoga seluruh rangkaian cerita rekoleksi ini, beserta nilai yang mereka peroleh sungguh terukir dalam setiap semangat hidup yang mereka jalani, mulai hari ini dan seterusnya! (KJ)
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment